0

PLN DAN MASA DEPAN

Saya sendiri menggambarkan masa depan sebagai sebuah masa yang akan datang, yang penuh dengan manifestasi harapan, dan diiringi dengan realisasi yang nyata. Perwujudan masa depan tersebut seringkali pada akhirnya menjadi lebih identik dengan sebuah kemajuan atau perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itulah mengapa saya ingin sekali katakan bahwa masa depan adalah masa yang penuh harapan. Harapan-harapan yang tentu saja hanya akan tercapai melalui usaha-usaha nyata dalam proses yang sempurna.

***


Electricity for a better life.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik, itulah slogan PLN yang sarat makna akan tujuan dan harapan untuk membawa kehidupan Indonesia ke arah yang lebih baik. Lalu pertanyaannya adalah, “Bagaimana cara PLN untuk membawa masa depan Indonesia menjadi lebih baik?”.

Dalam mayoritas perwujudannya, masa depan yang lebih baik biasanya seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi. Teknologi itu sendiri boleh dibilang telah membuktikan kehebatannya dalam memudahkan bermacam aspek dalam kehidupan manusia, dalam hal kelistrikan contohnya.

Setiap malam, kampung saya selalu gelap, sebelum akhirnya PLN menyapa di sekitar tahun 1996. Masuknya PLN pun tidaklah mudah. Butuh waktu hingga berbulan-bulan. Pasalnya mengangkut beton-beton tiang listrik yang besar itu bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi lokasi daerah saya yang menanjak dan jauh. Namun, karena harapan yang besar akan sinar listrik agar segera mewujud, kesulitan itu pun bisa teratasi. Alhasil, kampung saya pun bisa disinari listrik PLN. Mulai saat itu, perubahan mulai terjadi. Perlahan, berbagai alat elektronik seperti TV mulai masuk, meski baru TV hitam putih. PLN telah mampu mengubah peradaban daerah tertinggal untuk menghirup dan menyerap kemajuan-kemajuan yang telah terjadi di daerah lain.” (Cucun Hendriana, 02 Oktober 2012)

Penggalan cerita di atas adalah salah satu postingan menarik yang saya temukan, yang merupakan sebuah testimoni nyata yang mungkin dapat membuktikan salah satu cara PLN dalam membantu Indonesia untuk membawa kehidupan yang lebih baik dengan teknologi kelistrikannya.

***

Tidak berhenti di situ saja, kalau  hanya perihal melistriki Negara itu jelas memang sudah tugas dan tanggung jawab PLN, namun bagaimana PLN harus terus berkembang dengan teknologi kelistrikan yang luar biasa demi kehidupan  Indonesia yang lebih baik dan lebih baik lagi, itulah tantangan ke depan yang sesungguhnya.

Dan untuk menjawab tantangan  tersebut, PLN pun tampak terus berusaha dengan berbagai gerilya usaha nyata. Bila kita tengok lebih jauh, maka kita akan mendapati bahwa dalam lingkungan  internalnya, Perusahaan Listrik Negara itu terus mendorong para pegawainya untuk tidak pernah berhenti berkreasi dan menghasilkan karya-karya inovasi, dan bahkan memberikan penilaian khusus kepada mereka yang aktif dan produktif dalam menghasilkan karya Inovasi yang berguna, terlebih lagi kepada mereka yang keluar sebagai pemenang-pemenang Lomba Karya Inovasi yang rutin diadakan oleh perusahaan tersebut.



Salah satu inovasi dari layanan PLN yang  menjanjikan kemudahan, kebebasan dan kenyamanan bagi pelanggannya adalah Listrik Pintar, Solusi isi ulang dari PLN. Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, maka pada sistem listrik pintar, pelanggan juga terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Sehingga dengan listrik pintar, setiap pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui secara persis penggunaan listrik di rumah dan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya.



Sementara bagi lingkungan eksternal, PLN pun juga telah banyak mengembangkan teknologi demi kelistrikan Indonesia yang lebih baik. Launching PLN 123 di media sosial misalnya, yang mana kini selain melaluui layanan telepon call center 123, sekarang masyarakat juga dapat menyampaikan gangguan listrik langsung secara online baik melalui facebook ataupun twitter, yang akan ditindaklanjuti dengan feedback dan layanan pelaporan yang tersistem.




Menyikapi perkembangan teknologi yang seperti tak akan pernah berhenti yang contohnya dapat dibuktikan dengan hadirnya konsep mobil listrik yang kabarnya akan diluncurkan pada 2014, maka tentunya PLN ke depan jelas akan semakin ditantang untuk lebih dan lebih mengembangkan kelistrikan di Indonesia, karena terkait hal tersebut PLN juga harus siap sedia dalam support pengembangan stasiun pengisian listrik. Yang jelas, PLN memang harus selalu siap untuk memfasilitasi harapan-harapan masa depan, termasuk mobil listrik yang disinyalir akan menjadi kendaraan masa depan karena sifatnya yang hemat energi dan ramah lingkungan. “Let’s green and go electric”. Demi masa depan Indonesia yang lebih baik.


***

|
1
on 11:11 PM


KENAIKAN TARIF DASAR LISTRIK
Karena Subsidi Listrik perlu Dikurangi.
Mengapa dan Untuk Apa?

Menteri ESDM telah menandatangani Peraturan Menteri ESDM tentang Tarif Tenaga Listrik untuk PLN yang mulai berlaku per 1 Januari 2013. Peraturan Menteri ESDM tersebut saat ini sedang diproses administrasinya di Kementerian Hukum dan HAM. Rencana penyesuaian tarif listrik sudah diindikasikan pada Nota Keuangan Presiden RI dan disetujui oleh DPR pada Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI. Nota Keuangan Presiden RI tanggal 29 Agustus 2012 tentang RAPBN 2013, menyebutkan bahwa besaran subsidi listrik tahun 2013 sekitar Rp 80,9 triliun, dan sekaligus diperlukan kenaikan tarif listrik sekitar 15%.
Bagi PLN sendiri, penjualan listrik dengan tarif saat ini tidak menjadi masalah walaupun harga jual di bawah biaya pokok penyediaan. Model bisnis PLN saat ini memungkinkan PLN mendapatkan subsidi atas selisih dari biaya dengan harga jual. Namun, pada dasarnya, keinginan menaikkan tarif tenaga listrik adalah dari Pemerintah guna mengendalikan besaran subsidi listrik yang cenderung naik karena naiknya penjualan listrik dan naiknya harga energi primer.
Pemerintah menilai bahwa besaran subsidi BBM dan listrik sudah sangat besar, dan perlu dikendalikan agar keuangan negara tidak tergerus untuk membiayai subsidi, apalagi kalau subsidi itu dipakai bukan keperluan yang produktif. Besaran subsidi listrik sendiri dari waktu ke waktu meningkat terus, walaupun misalnya biaya pokok penyediaan (Rp/kWh) relatif tetap. Penyebabnya, karena setiap tahun ada pertumbuhan penjualan sekitar 10%, sedangkan posisi saat ini (2012), seluruh golongan tarif masih disubsidi. Bila misalnya tidak ada perubahan BPP dan perubahan tarif, maka setiap tahun akan ada tambahan subsidi sebesar 10%.
Subsidi listrik pada tahun 2013 diperkirakan dapat mencapai Rp 93,52 triliun. Sedangkan bila tarif listrik disesuaikan dengan kenaikan sekitar 15%, subsidi listrik menjadi Rp 78,63 triliun atau berarti akan ada pengurangan subsidi listrik sebesar Rp 14,89 triliun.  Bila subsidi dapat dikurangi, maka hal itu akan menambah keleluasaan dan kemampuan Pemerintah mengalokasikan pendapatan negara kepada sektor lainnya yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, seperti pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, lapangan terbang, dan lain sebagainya.
* * *
Kenaikan tarif dasar listrik tersebut akan dilaksanakan secara bertahap, yakni per 01 Januari 2013, 01 April 2013, 01 Juli 2013 dan per 01 Oktober 2013. Tapi masyarakat tidak perlu khawatir, karena tidak semua golongan yang akan terkena kenaikan tarif dasar listrik. Khususnya golongan rumah tangga yakni 450 VA hingga 900 VA akan terbebas dari kenaikan tarif dasar listrik.
Seperti yang  diulas oleh ANTARA News (10/09/2012), sebanyak 39,18 juta pelanggan listrik tidak terkena kenaikan tarif dasar listrik yang direncanakan sebesar 15 persen pada 2013. Menteri ESDM, Jero Wacik di Jakarta, Senin malam mengatakan, jumlah tersebut berasal dari dua golongan rumah tangga yakni 450 VA sebanyak 22,17 juta pelanggan dan 900 VA sebesar 17,01 juta pelanggan. "Jadi, ada total 39,18 juta pelanggan," katanya. Menurut dia, pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA itu akan menerima subsidi sebesar Rp37,08 triliun atau 47,2 persen dari kebutuhan subsidi listrik tahun 2013 sebesar Rp78,63 triliun.
* * *
Dan lagi sampai kapan kita akan meneruskan kebiasaan untuk menggantungkan hidup sepenuhnya pada subsidi pemerintah? Ibarat belanja di pasar, beli sayur aja pake uang, masa listrik yang digunakan sendiri minta dibelikan sama negara. Listrik juga merupakan kebutuhan penting pada hidup manusia. Pengadaan listrik sehingga ia bisa mengaliri rumah-rumah di Indonesia juga membutuhkan biaya, dan itu tidak harus menjadi tanggungan negara sepenuhnya karena kepentingannya bukan hanya untuk melistriki jalan raya atau fasilitas negara lainnya, akan tetapi besaran konsumsi listrik itu dapat berbeda-beda sesuai kebutuhan ataupun gaya hidup masing-masing rumah tangga/golongan bukan? :)
Mari kita yakini sesuatu dengan tidak mengesampingkan logika berpikir mengenai kenaikan tarif dasar listrik ini. Ini semua tentu bukannya bertujuan untuk merugikan golongan tertentu, namun demu sesuatu yang lebih besar, seperti inisial sepatu sang Menteri BUMN Bapak Dahlan Iskan yaitu DI 19, “DI”, kepanjangan dari “Demi Indonesia”.
*wink* :p
* * *
Sumber:
http://www.antaratv.com/berita/332243/3918-juta-pelanggan-tidak-terkena-kenaikan-tdl

|
1
RADAR BANDARA MATI BUKAN SALAH PLN

“Ya ampun ini kenapa connectnya harus nunggu lama banget. Kok lucu toh, piye iki.” Kata Mas Fajar dari meja sebelah, sambil scroll down-scroll up jadwal dan tarif sebuah penerbangan lokal di tampilan layar komputer kantornya.
“Kenapa emangnya, Mas?”
“Ini Rin.., lusa kan dinas ke Ombilin, cari tiket penerbangan ke Padang lha kok lucu gini, waktu connectnya jauh semua, masa sampe Jakarta jam sepuluh pagi terus baru berangkat lagi dari Padang jam setengah empat sore. Belum sama delay-nya itu. Wong sudah langganan delay. Kapan itu Radar Bandara Soetta juga sempet mati lho.”
“Iya Mas, yang itu aku tau, beberapa hari setelah Radar Bandara Soetta mati aku juga lagi ada flight Jakarta-Palembang, sampe waktu itu masih lumayan banyak juga yang kuatir jadwal penerbangannya bakal kacau lagi. Aku ada ngobrol ama Bapak-Bapak gitu di waiting room, yang salah paham tentang sebab matinya radar bandara. Padahal Radar Bandara mati bukan salah PLN.”

...................................................................................................................................................................................
* * *

General Manager ATS Bandara Soekarno Hatta, Budi Hendro mengaku padamnya listrik yang mengakibatkan tak berfungsinya radar bukan kesalahan PLN.  "Peristiwa seperti ini bisa terjadi di negara manapun, dan peristiwa kali ini tidak ada sangkut pautnya dengan PLN tapi karena ada gangguan di kami, tapi ini sudah dapat kita atasi, pada pukul 21.00 WIB semalam semua sudah normal," kata Budi pada Okezone, Senin (17/12/2012).
Seperti diketahui radar di Bandara Soekarno Hatta sempat mengalami kerusakan pada Minggu, 16 Desember 2012 akibat terbakarnya Uninterruptible Power Supply (UPS). UPS adalah perangkat pendukung pasokan energi listrik ke jaringan komputer yang berfungsi untuk memandu pesawat di bandara. Terbakarnya UPS menyebabkan radar di bandara itu mati. Akibatnya, puluhan jadwal penerbangan terganggu karena banyak pesawat tak bisa mendarat maupun lepas landas selama radar di bandara padam (Viva News, Jumat, 21 Desember 2012).
* * *
I wish it  nice to know, people..
Lain kali kita bahas lebih banyak tentang pemadaman ya. Rasanya belum banyak yang kenal lebih jauh definisi dan sebab-sebab pemadaman. Mungkin karena itu juga akhirnya lampu mati identik dengan pemadaman. Padahal? Jelas belum tentu. Yah, tapi di hati ini ada keyakinan bahwa suatu saat kondisi itu akan berbalik dan akan tiba saatnya dimana jumlah masyarakat yang paham makna pemadaman adalah mayoritas. Sampai saat itu, putra-putri negara  yang mengabdi di Perusahaan Listrik Negara ini juga tidak hanya akan berdiam diri saja, tentu terus berkarya, berprestasi, dan membawa kemajuan. Ya kan teman-teman? :)
Bekerja, Bekerja, Bekerja.
Electricity for a better life.
* * *

Sumber:


|

Copyright © 2009 ARINI MJ All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.